Jumat, 12 November 2010

dedikasi untuk almahum kakakku, RONALD RIVIA

syair-syair ini telah lama dibuatnya, saat ia masih ada dahulu..
ini hanya sebuah dari beratus-ratus syair yang telah ditulisnya..


Aku masih ingat akan impian masa kecilku tentang bidadari kecil yang kupandangi lewat sisi-sisi jendela rumahku saat dia tersenyum memandangku dengan mata beningnya yang menghanyutkanku. lalu dia berlalu seiring matahari terbenam diujung jalan sambil membawa hatiku pergi bersamanya.
Saat aku tumbuh dewasa aku terbangun dari mimpi indah yang hanya merupakan khayalan semu.
Bunga tidur yang bagaikan roman legenda.Setelah dewasa aku insyaf bahwa takkan ada kisah percintaan yang indah bagai roman klasik.
saat kau datang dalam kehidupanku.
saat kupandangi mata indahmu.
Kau mengingatkanku pada impian masa kecilku yang telah terlupakan dan berdebu.
Saat kau datang dalam kehidupanku, kau membawa bunga tidurku ke alam nyata.
Sebuah mimpi yang tak pernah kupikir akan menjadi sebuah kenyataan.

Dongeng percintaan surgawi yang kuperani dalam hidup ini akan kujalani dengan sukacita, demi bidadari yang turun dari langit demi mewujudkan masa kecilku.
Senyum yang tiada tara.hati bagai butiran mutiara, nafasmu yang membuatku gila.
Semua berpadu dalam keindahanmu.
Cerita yang kita ukir semenjak pertemuan pertama serta ikrar kasih membawa kembang-kembang ke kehidupan kita, dalam perih maupun bahagia.
kau memang sudah ditakdirkan untuk jadi milikku.
Kisah kita takkan pernah terhapus dari lubuk hati yang paling dalam.
Roman yang akan mengilhami para pencinta lain,
cinta yang tulus takkan pernah luntur dikikis oleh aliran waktu,
Semenjak kau datang.
Kau memperlihatkan padaku betapa indahnya dunia ini dan kau membuat kisah kita bagai roman percintaan klasik, bagai mimpi-mimpi masa kecilku,
Tidak...
kau membuatnya sedikit lebih indah.

0 komentar:

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates